Antara Facebook dan Para Narsis Sejati Kelas Dunia

fidel_castro1Saya tadinya hanya kenal 3 orang narsis didunia ini. Yang pertama adalah Fidel Castro (Fidel Alejandro Castro Ruz, lahir 13 Agustus 1926), seorang pemimpin dunia yang luar biasa. Dalam masa kepemimpinan yang sangat panjang ( 32 tahun, sejak 1976  hingga 2008), beliau tidak pernah memberikan kepercayaan kepada siapapun. Setiap kebijakan selalu berasal dari dirinya sendiri, sangat jarang menerima pendapat orang lain bahkan dari orang orang terdekatnya. Dia berani melawan Amerika dan Uni Sovyet yang begitu digdaya, dan berhasil !.  Tidak ada seseorang yang begitu percaya diri melawan yang jauh lebih besar dari dirinya selain seorang narsis.

raden_sYang kedua adalah Raden Saleh (Raden Saleh Sjarief Boestaman, lahir di Semarang, 23 April 1880), seorang seniman pelukis Indonesia yang luar biasa. Kenarsisannya menghasilkan lukisan yang begitu indah dan menjadikannya pelukis terkenal di dunia. Lihat saja pada lukisannya ‘Penangkapan Diponegoro’, minimal ada 5 orang dirinya hadir dalam lukisan tersebut. Dirinya juga pernah memenangkan sebuah lomba melukis di Belanda. Padahal beliau hadir sangat terlambat. Dalam detik detik terakhir sisa waktu yang disediakan panitia, beliau melukis dan memenangkan perlombaan mengalahkan para pelukis lainnya. Padahal yang digambar hanyalah sebuah lingkaran dan sebuah titik. Para juri memenangkan lukisan Raden Saleh tersebut karena lingkaran dan titik itu sangat sempurna. Dan kesempurnaan itu hanya bisa dihasilkan oleh seorang yang punya rasa percaya diri luar biasa alias narsis.

raden-saleh-diponegoroDalam kesempatan lain, Raden Saleh diperlihatkan oleh Para pelukis muda, lukisan bunga buatan mereka yang sangat mirip aslinya. Terbukti, beberapa kumbang serta kupu-kupu terkecoh untuk hinggap di atasnya. Seketika keluar berbagai kalimat ejekan dan cemooh. Merasa panas dan terhina, diam-diam Raden saleh menyingkir.

Ketakmunculannya selama berhari-hari membuat teman-temannya cemas. Muncul praduga, pelukis Indonesia itu berbuat nekad karena putus asa. Segera mereka ke rumahnya dan pintu rumahnya terkunci dari dalam. Pintu pun dibuka paksa dengan didobrak. Tiba-tiba mereka saling jerit. “Mayat Raden Saleh” terkapar di lantai berlumuran darah. Dalam suasana panik Raden Saleh muncul dari balik pintu lain. “Lukisan kalian hanya mengelabui kumbang dan kupu-kupu, tetapi gambar saya bisa menipu manusia“, ujarnya tersenyum. Para pelukis muda Belanda itu pun kemudian pergi.

Dan siapa yang ketiga ?. Tentu saja dia seorang (baca: saya sendiri, lahir di Jakarta, 40 tahun yang lalu). Bagaimana tidak, sungguh sulit bagi seseorang untuk bisa tampil berbeda dilingkungannya kalau dia tidak punya percaya diri yang tinggi. Dia (baca : saya) adalah non-smoker diantara smoker, dia berani bilang tidak kepada atasan sementara yang lainnya tidak berani, dia berani tampil sendiri mengemukakan perubahan sementara lainnya memposisikan diri anti kepada anti-kemapanan, Disaat perusahaan menuntut kompetensi pegawai, dia berusaha merubah dirinya menjadi seorang Marketing sendirian sementara lainnya berusaha menjadi Ahli Asuransi, dia berani menjadi tidak seperti orang kebanyakan (unik) sementara yang lain berusaha menjadi generik. Dia memang narsis.

Tapi sekarang saya mulai sadar bahwa ternyata lebih banyak lagi orang narsis di dunia ini. Ketika saya bergabung ke Facebook beberapa minggu yang lalu, menajamkan kenarsisan, dan berhasil mengumpulkan teman teman yang terserak, saya melihat gejala kenarsisan ada dimana mana. Para narsisis memposting foto foto mereka dengan rasa percaya diri. Ada yang rame rame menempelkan pipi lalu memonyong-monyongkan bibirnya, ada yang meniru pose artis, ada yang menampilkan dirinya begitu charming dengan jas dan dasi, dan yang membuat saya takjub, ada yang tampil hanya pakai celana pendek sambil sedikit nungging.  MasyaAllah…

Memang benar ternyata kata orang, fenomena Facebook salah satunya adalah memunculkan kenarsisan pada diri seseorang. Lhaa.., kalau ternyata begitu banyak orang narsis didunia ini, apakah saya harus berubah menjadi tidak narsis ya (supaya tetap unik ) ?.

©Papario, Idul Adha, 8 Desember 2008

 

Sumber tulisan: insiprasi saya sendiri, wikipedia (Raden Saleh dan Fidel Castro) dan beberapa referensi lain, termasuk penjelasan tour guide dari Musium Fatahillah.

11 responses to “Antara Facebook dan Para Narsis Sejati Kelas Dunia

  1. saya suka kenarsisan yang menjadi non smoker diantara smoker…ini hal terberat buat lelaki biasanya.
    BTW, aku nemu blog ini dari blog Yoris…

  2. ah, masalah unik itu kan hanya masalah pandangan orang saja. wong, kadang kita nggak narsis saja dibilang unik kok. tergantung yg melihat. jadi, kalo saya……ya terserah yg menilai. saya, ya saya, terserah saya dan terserah orang mau ngomong apa.

  3. sebenarnya itu bukan kenarsisan koq bro.. kalo dalam psikologi narsistik itu jenis patologis (alias penyakit mental) majang2 foto dll adalah bentuk ekspresi saja, point of view saia itu lebih ke conformitas (alias mengikuti kebanyakan orang2 yang sudah melakukan, alias tren, alias mbebek ) gitu si mnrt saia…

    hee..salam kenal

    http://www.intipsaja.com

  4. ngeblog juga narsis juga kan..

  5. terkadang narsis diperlukan, buat numbuhin ke-pd-an kita! Asal jangn narsis kayak Narcissus 😛

  6. saya setuju ah setiap orang harus narsis (baca:berani tampil beda)… hehe

    baidewei, narsisco ramos termasuk narsis ga ya?

    :kabur:

  7. bukan narsis, tapi FB memang mengindikasikan adanya KECENDERUNGAN narsis..

  8. Memang kenarsisan seseorang akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, kadang orang lain tidak bisa memahami sesuatu yang surprise tersebut. Sehingga orang yang kreatif akan kelihatan lain dibandingkan masyarakat pada umumnya

  9. Narsisme sebenarnya tidak lain ialah salah satu dampak penjajahan budaya Kapitalisme di masa kini. Kapitalisme memaksakan ide-ide mereka mengenai kecantikan dan ketampanan (e.g. berkulit putih, bertubuh ramping, berambut lurus, dsb.) kepada masyarakat umum agar mereka terdorong untuk memenuhi tuntutan tersebut–yang tentunya kaum kapitalis akan “membantu” mereka dengan menawarkan produk-produk kecantikan yang mereka jual (e.g. cream pengencang kulit, pemutih kulit, pakaian “minimalis” + “artis” >> “aurat gratis”). By the way, I love your article Gan~!!!

  10. makasih udh menambah wawasan

Tinggalkan komentar