Pada saat kita diangat sebagai pemimpin unit kerja disebuah perusahaan, tentu saja kita perlu mempelajari berbagai situasi internal terlebih dahulu dengan metode Past, Present & Future.
Past: berarti kita harus melihat sejarah perusahaan, success story maupun bad story.
Present: berarti kita harus mempelajari bagaimana visi & Misi perusahaan, masalah apa saja yang sedang dihadapi dan strategi apa yang sedang diterapkan.
Future: berarti kita harus tahu potret seperti apa perusahaan itu kedepan dari kacamata pemilik perusahaan.
pengalaman bertahun tahun memimpin beberapa unit kerja, saya mempelajari hal unik yang diperusahaan lain mungkin jarang terjadi. Dalam perjalanan waktu, sebuah unit kerja atau perusahaan seringkali mendapat masalah. Baik itu internal, maupun eksternal. Dan perusahaan kemudian mengambil kebijakan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Terkadang dalam sebuah organisasi pada situasi masalah datang bertubi tubi dan tidak selesai – selesai, mereka menjadi terlalu fokus pada penyelesaian masalah yang ada. Jika itu masalah kecil mungkin tidak menjadi masalah. Tetapi jika itu masalah besar, masalah bisnis, karena regulasi, karena masalah ekonomi atau karena kompetitor, atau masalah besar lainnya, kecenderungan yang terjadi adalah — mereka menjadi ‘lost focus‘ terhadap kegiatan merealisasi potret perusahaan masa depan, mereka menjadi tidak aware terhadap angin perubahan, dan kehilangan karakter enterpreneurship-nya.
Dari hasil pengamatan tersebut, kita bisa membuat sebuah kesimpulan bahwa dalam kepemimpinan, kita bisa menggunakan teori Manajemen Tangan Kiri dan Tangan Kanan.
Tangan kiri berarti, kita harus bisa mengatasi masalah masalah yang sekarang sedang dihadapi.
Tangan Kanan berarti, kita tetap harus bisa menentukan bagaimana organisasi itu rupanya di masa depan.
Ketika saya ditugaskan memimpin sebuah organisasi yang sudah agak mature (mapan) namun masih penuh masalah, saya kemudian mencoba menerapkan Manajemen Tangan Kiri dan Tangan Kanan pada pemanfaatan kader. Saya memiliki dua orang asisten yang handal yang kemudian saya berikan tugas spesifik. Yang satu menjadi Tangan Kiri saya, berarti dia bertanggungjawab atas penyelesaian masalah masalah yang ada, sedangkan yang satu menjadi Tangan Kanan saya, dia bertanggungjawab atas segala inovasi dan perubahan. Hal ini tidak berarti mereka tidak saling membantu.
Dalam kondisi tersebut, kita akhirnya akan merasa lebih santai, tidak menjadi stress. Kita terus mengimprove kemampuan kedua asisten kita sampai batas optimal mereka. Masalah dapat terhandle dengan baik, inovasi tetap dapat dilakukan.
Memang betul kata guru manajemen kita dulu. Buatlah karyawanmu menjadi pandai melebihi kamu. Kamu akan sangat terbantukan oleh mereka. Namun memang, perlu jiwa besar untuk melihat orang lain lebih maju daripada kita. Kita tidak perlu merasa iri, atau takut, karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kita juga.